Permasalahan pangan memang menjadi suatu hal yang
harus segera diselesaikan. Akhir-akhir ini, begitu banyak gangguan kesehatan
masyarakat yang disebabkan oleh dampak buruk dari pola makan dan pola hidup
yang salah. Meskipun demikian, untuk mengatasi masalah ini tidaklah mudah.
Tidak hanya pemerintah saja, namun juga harus ada
sinkronisasi baik dari produsen pangan itu sendiri maupun dari masyarakat
sebagai konsumennya.
Berangkat dari persoalan di atas, Kantor Ketahanan
Pangan Kabupaten Trenggalek menggelar acara Pertemuan Lintas Sektor Peningkatan
Mutu dan Keamanan Pangan pada Hari Senin, 21 Nopember 2011.
Acara yang digelar di Hall Rumah Makan Mekarsari
Trenggalek ini diikuti oleh perwakilan dari SKPD-SKPD terkait, seperti Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pemberdayaan Masyarakat
(Bapemas), Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan, Dinas
Koperasi Industri Perdagangan Pertambangan dan Energi, Dinas Peternakan, Dinas
Kelautan dan Perikanan serta Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek. Selain
itu, acara yang secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek
ini juga diikuti oleh 26 Kelompok Usaha Pangan Olahan dari seluruh kecamatan di
Kabupaten Trenggalek.
Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Kepala
Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Trenggalek, Ir. Sudarto, MM. disebutkan bahwa
tujuan diadakannya pertemuan ini adalah untuk menyamakan langkah dalam
melakukan pengawasan keamanan pangan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Sedangkan untuk narasumber berasal dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim,
Ir. Ahmad Yudoseno, MM. dan dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Universitas Airlangga Surabaya, Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS, MCN, PhD,
SpGK.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten
Trenggalek Ir. Sukiman, M.Si. memberikan apresiasi dan penghormatan tinggi
kepada Kantor Ketahanan Pangan yang telah menggelar acara ini. “Pertemuan untuk membahas permasalahan pangan seperti ini
sangatlah penting, mengingat saat ini pola makan masyarakat sudah salah. Masyarakat
hanya mementingkan perut kenyang saja, tanpa memperhatikan keamanan dan mutu
makanan”,ujar Sekda.
Menurut Sekda, makanan yang sehat adalah makanan
yang mempunyai beberapa kriteria, yaitu bergizi, berimbang, beragam dan aman
untuk dikonsumsi. Sedangkan untuk kriteria aman,
harus mencakup dari segi fisik, biologis dan kimiawi. “Dari sisi fisik, kemasan
makanan harus bagus. Dari segi biologis, makanan harus bersih dari jamur,
bakteri dan mikroorganisme lainnya. Sedangkan dari segi kimiawi, makanan harus
terbebas dari zat-zat kimia baik itu perwarna, pemanis dan lainnya yang dapat
merusak tubuh”, papar Sekda.
Hingga
saat ini, lanjut Sekda, masih banyaknya makanan kurang aman yang beredar di
masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya belum berkembangnya
sistem pengawasan keamanan pangan, masih kurangnya lembaga dan sarana prasarana
yang kompeten dalam mengawasi keamanan pangan serta penegakan hukum yang masih
kurang optimal. Oleh karena itu mengingat tugas mengawasi keamanan pangan ini
cukup berat, kepada segenap instansi yang terkait, Sekda mengharapkan agar
dapat menjalin hubungan yang baik serta menciptakan terobosan-terobosan dalam meningkatkan
mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Trenggalek.[okt]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar