Pilarrakyat, Madiun---Rencana Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten
Madiun menutup lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK) Gude di Desa Teguhan
Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun menuai protes.
Salah satunya dari pengelola lokalisasi Gude setempat. ”Jika
lokalisasi ditutup, jelas praktek prostitusi bisa merebak ke luar. Karena itu pemerintah
harus berpikir ulang soal rencana penutupan lokalissi,” ujar tohirin Ketua
Kelompok Kerja (Pokja) Arjuna yang membina PSK Lokalisasi Gude.
Menurutnya, meski ada rencana penutupan, namun pihak
terkait belum pernah melakukan kordinasi dan sosialisasi. “Kami berharap ada
kordinasi untuk mencari jalan keluar terbaik, tidak hanya menutup lokalisasi,”
jelasnya.
Sisi lain, tambahnya, yang perlu dipahami pemerintah,
bahwa pemberdayaan dilakukan Pemerintah Kabupaten Madiun terhadap para penghuni
lokalisasi Gude selama ini terbilang masih formalitas dan belum efektif. Sehingga
dikhawatirkan, para PSK belum berdaya apabila lokalisasi ditutup.
”Keterampilan yang diberikan dinas terkait pun, tak
terlalu efektif untuk mengentaskan mereka dari dunia prostitusi. Jika
lokalisasi ditutup, para PSK tetap akan bekerja sebagai PSK,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Madiun mulai
mempersiapkan penutupan lokalisasi Gude. Menyusul kebijakan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur berencana menutup lokalisasi Pekerja Sek Komersial (PSK) pada tahun
2012.
Salah satunya, Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Madiun
sudah mengajukan draf pembentukan Tim penanganan PSK di lokalisasi ’Gude’
kepada Bupati Madiun H. Muhtarom. (Cholis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar