Laporan
Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Buntut dari bentrok aparat
kepolisian dengan masyarakat pengunjuk rasa di Bima, Nusa Tenggara Barat,
desakan untuk melalukan restrukturisasi Polri semakin gencar. Dari beberapa
kejadian akhir-akhir ini, presiden pun diminta segera merestrukturisasi Polri .
Menurut
sejumlah kalangan, saat Polri berpisah dari ABRI, maka Polri harusnya menata
diri menjadi polisi sipil yang soft dalam menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat.
"Kenyataannya justru sebaliknya. Reformasi Polri
justru meniru gaya dan cara-cara militer, dari mengayomi menjadi ‘melibas’. Dari
hanya melumpuhkan menjadi ‘mematikan’. Lihat saja senjata perorangan yang
dipakai Brimob, bukan lagi senjata untuk melumpuhkan, tetapi senjata-senjata
sekelas pasukan komando," ujar Politisi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin
dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin(26/12/2011).
Ironisnya lagi, kata Tubagus, Brimob malah tidak memiliki
tameng, helm huru hara, gas air mata, atau water canon. Sebaliknya mereka malah
melengkapi dirinya dengan senjata mesin otomatis, sangkur, dan panser. “Bahkan
dalam HUT Bhayangkara 1 Juli, satuan polantas berdefile memakai pedang kavaleri
TNI AD,”ujarnya.
Selain itu, kata Tubagus, struktur organisasi yang
dipakai Polri juga seperti TNI zaman orde baru mulai dari Kapolsek mempunyai
hirarkhi vertikal ke atas ke Kapolres, Kapolda, Kapolri, sampai presiden
sebagai "kepala tertinggi" polisi negara.
"Polisi dimanapun biasanya menggunakan organisasi
kewilayahan. Kepala polisi di wilayah tertentu bertanggung jawab
kepada otoritas sipil setempat. Sekarang Polri juga menjadi lembaga yang super.
Mereka yang membuat program, mereka juga yang membuat rencana anggaran, meminta
anggaran, menggunakan anggaran, bahkan mereka juga yang mengevaluasi
kinerjanya," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini menyarankan seharusnya ada
sebuah kementerian yang membawahinya, seperti juga Kemenhan untuk TNI .
"Saya tak habir pikir mengapa presiden SBY tak mau
belajar dari pengalamannya untuk segera meredisposisi dan restrukturisasi
Polri. Atau barangkali ada keuntungan lain bagi pemerintah sekarang ini bila
Polri di bawah langsung presiden," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar