* Pemkab Madiun Kencangkan Ikat
Pinggang
Pilarrakyat, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah
Kabupaten Madiun Jawa Timur kembali harus mengencangkan ikat pinggang. Lantaran, Badan
Anggaran DPRD setempat melakukan pemangkasan sejumlah pos alokasi anggaran pada
APBD tahun 2012, mencapai Rp. 20 miliar dari total potensi APBD sebesar Rp.
1,06 triliun.
Adapun pos anggaran APBD
2012 yang dipangkas diantaranya pada pos belanja gaji pegawai, PAD, dana deposito
hingga asuransi pegawai. “Pemangkasan dilakukan sebagai konsekwensi
rasionalisasi penggunaan anggaran setiap Satuan Kerja (Satker),” kata Ketua
DPRD Kab. Madiun Y. Ristu Nugroho, usai sidang paripurna penetapan APBD 2012,
kemarin (28/12/11).
Menurut Ristu, anggaran yang berhasil
dipangkas tersebut akan digunakan untuk perbaikan dan rehab jalan bobrok di Kab
Madiun. “Tadinya, jalan rusak dianggarkan Rp. 9 miliar. Tapi, kemudian menjadi Rp.
12 miliar,” ujar legislator tiga periode ini.
Selain untuk menambah anggaran
perbaikan jalan bobrok, anggaran hasil pangkasan tersebut yang Rp. 10
miliar akan digunakan untuk menambah anggaran pembangunan
pusat pemerintahan di Caruban serta untuk honor guru PAUD sebesar Rp. 800 juta.
Lebih lanjut, dengan
ditambahnya anggaran pembangunan pusat pemerintahan diharapkan, pembangunan
fisik sudah bisa dimulai. Pasalnya, hingga sejauh ini rencana perpindahan ibu
kota masih sebatas menambah lahan dan belum melangkah pada pembangunan fisik.
Tidak hanya itu, DPRD dan
Pemkab Madiun, pada tahun 2012 ini sepakat mengakomodir keberadaan ribuan guru
PAUD. Karenanya, mulai tahun 2012, APBD Kab Madiun menganggarkan tambahan honor
bagi guru PAUD.
Jika sebelumnya para guru
PAUD hanya menerima honor sekitar Rp. 75 ribu per bulan, tahun 2012 mendatang
honor mereka mengalami kenaikan sebesar Rp. 75 ribu per bulan. Sehingga,
honr para guru PAUD menjadi Rp. 150 ribu per bulan.
‘’Dengan langkah
efesiensi potensi, kami berhasil memenuhi janji pada pendidikan PAUD yang
mendatangi kantor DPRD November lalu. Honor yang mereka terima tiap bulan bisa
naik,’’ ujar politisi PDIP ini.
Ditambahkan, pada tahun
2012, APBD juga mengalokasikan kenaikan tunjangan perangkat desasesuai
dengan UMK yang berlaku.
Jika pada tahun 2011 para
pamong desa menerima TPP Rp. 720 perbulan, pada tahun 2012 nanti akan mengalami
kenaikan menjadi Rp. 775 ribu. ‘’Kami berharap, kenaikan TPP ini juga diikuti
dengan peningkatkan kinerja perangkat desa, terutama pelayanan. Apalagi mereka
ini ujung tombak pemerintah daerah,’’ pungkasnya. (remi/wahyu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar