Laman

Senin, 24 Oktober 2011

Dewan Warrning Rekanan Tidak Asal-asalan Kerjakan Proyek


PilarRakyat, Madiun
Pelaksanaan sejumlah proyek fisik di Kabupaten Madiun Jawa Timur terus mendapat sorotan Komisi D DPRD setempat. Dinas PU maupun rekanan di warrning agar menyelesaikan seluruh pekerjaan tepat waktu dan tidak asal-asalan.

“Meski sudah memasuki musim hujan, proyek harus dikerjakan tepat waktu sesuai dengan RAB dan perencanaan,” tegas Eko Yuli Utomo, anggota Komisi DPRD Kab Madiun, Senin (24/10/11).

Kendati demikian, Eko pesimis seluruh pekerjaan proyek fisik dapat selesai tepat waktu. Karena, selain progresnya rata-rata masih rendah, juga adanya faktor pergantian cuaca, yang dapat memperngaruhi kwalitas proyek.

“Melihat fakta dilapangan, rata-rata hasil pekerjaan tidak akan bisa bertahan lama. Tak jarang para rekanan terkesan hanya ingin nguber target penyelesaian dan melupakan kualitas alias asal jadi saja,” ujarnya.

Mengantisipasi hal tidak diinginkan, tambahnya, Komisi D akan terus melakukan kontrol dengan turun ke lapangan. ”Kami juga minta semua pihak yang berkompeten ikut bertanggungjawab mengawasi pekerjaan proyek fisik. Jangan sampai, proyek yang belum rampung dikerjakan sudah rusak ditengah jalan,” tegasnya.

Diketahui, salah proyek yang kwalitasnya diragukan dan banyak permasalahan, adalah mega proyek pembangunan pasar besar caruban (PCB), yang dibangun diatas lahan 1,8 hektare. Diantaranya, soal besi beton pada pondasi pagar yang dicor, jaraknya terlalu lama dari pengecoran pertama. Pengecoran straus tidak menyisakan sekitar 20-30 centimeter untuk pengecoran berikutnya.

Sedangkan, paling menonjol adalah, pekerjaan teknis pengurukan hingga kini masih berjalan sekitar 66 persen.  Padahal jatuh tempo pengurukan pada 23 Oktober depan. Dari empat zone lokasi pengurukan masing-masing berukuran 46,5 x 46,5 meter, baru satu zona yang rampung 100 persen.  (jur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar