Laman

Minggu, 23 Oktober 2011

DPU Klaim Progres Proyek PCB Plus 0,6 Persen

PilarRakyat, Madiun
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Kabupaten Madiun Jawa Timur tampaknya mulai keluarkan jurus penyelamatan bagi PT Idee Murni Pratama pelaksana mega proyek pembangunan pasar baru Caruban (PCB). Meski pekerjaan proyek masih ‘karut marut’ dan disinyalir menyimpang, namun pihak Dinas justru mengklaim progress report pengerjaan proyek plus 0,6 persen.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek PCB Kabupaten Madiun,  Gunawai, secara tegas mengatakan jika secara umum pekerjaan PCB tidak mengalami keterlambatan.

“Jadwal pengurugan mengalami keterlambatan, namun progres untuk semua pekerjaan plus 0,6 persen,” klaim Gunawi yang juga Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan DPU BMCK Kab Madiun ini.

Dia menegaskan, meski ada keterlambatan masalah pengurukan, namun tidak   membuat pihak pelaksana yaitu PT Idee Murni Pratama menghentikan pekerjaan, seperti halnya pemancangan.

“Proses pemancangan sudah bisa dimulai per hari ini. Sekarang sudah droping material pancang. Mungkin dalam 2 atau 3 hari kedepan sudah dimulai pemancangan,” ujarnya.

Dijelaskan, mengenai rencana pemancangan akan dimulai dari zone satu. Sebab, dari empat zone pengurukan, baru satu zone yang sudah mencapai 100 persen. “Pekerjaan ini simultan. Kalau pekerjaan di zone satu selesai maka giliran pekerjaan bawah pondasi yang masuk. Jadi, tahapannya seperti itu,” ujarnya.

Disinggung terkait dengan tidak lancarnya material PCB, Gunawi mengatakan, PT Idee Murni Pratama sudah mengambil langkah dan akan menambah supllier tanah urug. Bahkan, ia juga berjanji menyelesaikan pekerjaan pemancangan dan  pengurugan di zone satu dalam satu bulan kedepan.

”Kita terkendala di suplai material. Meski begitu, hal itu tidak mengganggu program kerja. Jadi pengurugan masih on scedule, walau pun target satu bulan pengurugan tidak tercapai,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan mega proyek PCB diatas lahan 1,8 hektare diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp. 70 miliar dari APBD I dan II.  Namun dalam pelaksanaannya ada banyak persoalan.

Diantaranya, soal besi beton pada pondasi pagar yang dicor, jaraknya terlalu lama dari pengecoran pertama. Pengecoran straus tidak menyisakan sekitar 20-30 centimeter untuk pengecoran berikutnya.

Sedangkan, paling menonjol adalah, pekerjaan teknis pengurukan hingga kini masih berjalan sekitar 66 persen.  Padahal jatuh tempo pengurukan pada 23 Oktober depan. Dari empat zone lokasi pengurukan masing-masing berukuran 46,5 x 46,5 meter, baru satu zona yang rampung 100 persen. 

Alasan Pelaksana Proyek PCB, pekerjaan pengurukan molor, karena masalah teknis,  seperti tidak lancarnya pasokan material urug yang diambil dari lokasi penggalian di Kaliabu. Tak heran, jika membuat Komisi D DPRD setempat geram dan memberikan warrning keras. (jur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar