Laman

Kamis, 01 Desember 2011

Pajak Proyek Galian Tanah Urug PCB Hanya Rp. 8 Juta


Madiun----Pajak diterima Pemkab Madiun dari proyek pertambangan galian C tanah urug untuk pengurukan lahan pembangunan pasar caruban baru (PCB) hanya sebesar Rp. 8 juta.  Hal ini jelas tidak sebanding dengan nilai proyek pengurukan yang mencapai Rp. 2,6 miliar.

Sesuai data di Bagian ESDM dan Lingkungan Pemerintah Kabupaten Madiun, proyek galian C tanah urug untuk PCB berada di tiga lokasi atas ijin perorangan yaitu di kawasan Desa Klecorejo, Desa Darmorejo dan Desa Kaliabu Kecamatan Mejayan.

Di Desa  Klecorejo atas ijin bernama Very Sudarsono tanah milik sendiri. Di Desa  Kaliabu  atas nama Suhardi, tanah milik KPRI dan di Desa Darmorejo atas nama Dasmin , tanan milik sendiri.

“Pajak ijin, dari Veri sebesar Rp. 3 juta (3000 kubik), Dasmin Rp. 2,5 juta (2500 kubik) dan Suhardi Rp. 2,5 juta (2500 kubik). Hitungan pajak perda 20 persen kali 5000 kali jumlah kubik,” kata Siswi  Wahyuningrum Bagian SDA ESDM dan Lingkungan Pemkab Madiun.

Pihaknya juga mengancam akan menjatuhkan sanksi keras apabila, dalam proyek galian C tanah urug melebih produksi dan tidak sesuai dengan ijin. “Jika  produksi melebihi akan di kenakan sanksi,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, proyek pengurukan lahan pembangunan PCB Kabupaten Madiun, sarat berbagai permasalahan dan penyimpangan. Ingá sebagian besar masyarakat yang terkena dampak aktivitas pertambangan tanah urug mengeluh.

Pembangunan mega proyek PCB diatas lahan 1,8 hektare menelan anggaran hampir sebesar Rp. 69 miliar dari APBD I dan II, dikerjakan PT Idee Murni Pratama (IMP) Jakarta.  Dana dianggarkan bertahap. Untuk 2011 ini,anggaran tersedia Rp 31 miliar. Sedangkan 2012, rencananya dianggarkan Rp 25miliar. Sisanya,Rp 14 miliar disediakan di 2013.

Namun dalam pelaksanaannya ada banyak persoalan. Diantaranya, soal besi beton pada pondasi pagar yang dicor, jaraknya terlalu lama dari pengecoran pertama. Pengecoran straus tidak menyisakan sekitar 20-30 centimeter untuk pengecoran berikutnya.

Sedangkan, paling menonjol adalah, pekerjaan teknis pengurukan hingga kini masih berjalan sekitar 90 persen. Molor dari jatuh tempo pengurukan pada 23 Oktober. Dalam satu hari bisa memasok material urug sebanyak 200 rit, kini hanya mampu 150 rit saja. Dari total empat zone lokasi pengurukan masing-masing berukuran 46,5 x 46,5 meter.  (kholis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar