Laman

Rabu, 30 November 2011

Proyek Pengurukan PCB Rp. 2,6 M 'Bermasalah'


Madiun---Proyek pengurukan lahan pembangunan pasar caruban baru (PCB) Kabupaten Madiun Jawa Timur senilai Rp. 2,6 miliar, sarat berbagai permasalahan dan penyimpangan. Akibatnya, sebagian besar masyarakat yang terkena dampak aktivitas pertambangan tanah urug mengeluh.

Informasinya, permasalahan atau penyimpangan yang muncul, misalnya soal teknis pertambangan yang berada di wilayah Dusun Wates Desa Kebonagung, Kecamatan Mejayan dan Desa Kaliabu Kecamatan Mejayan Kab Madiun.

Akibat maraknya angkutan tanah urug yang melintas tersebut, infrastruktur jalan desa yang baru dibangun belum ada satu tahun dari kini rusak parah. Selain itu, saluran gorong-gorong di Dusun Sumberejo Desa Kaliabu juga ambrol.

”Sejak dilewati truk pengangkut tanah urug, jalan disini rusak parah dan gorong-gorong ambrol terus siapa yang bertanggungjawab,” kata Sumono Ketua RT. 9 RW.02 Dusun Sumberejo Desa Kaliabu Kec Mejayan Kab Madiun, Rabu (30/11/11). 

Menurut Sumono, pertambangan tanah urug itu berada di tanah milik orang bernama Verry. Dan selama ini warga tidak pernah diajak bicara soal adanya aktivitas pengangkutan tanah urug yang melintas dilingkungannya. ”Yang untung dia (Ferry,red), yang susah kami rakyat kecil,” ujarnya

Padahal, aktivitas truk pengangkut tanah urug itu selama ini sangat menganggu, termasuk soal kesehatan warga. Sebab, saat musim kemarau kemarin, setiap ada truk lewat, debu masuk ke dalam rumah dan musim hujan, jalan menjadi becek. 

”Terus terang kami kecewa. Sudah mengadukan masalah ini, tapi tidak ada tanggapan. Ya karena yang mengadu orang kecil. Sehingga ada ganti rugi tidak, ya tidak tahu,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak kompeten dari Pemkab Madiun yang memberikan keterangan terkait permasalahan dialami warga yang terkena dampak pertambangan tanah urug.

Diketahui, pembangunan mega proyek PCB diatas lahan 1,8 hektare menelan anggaran hampir sebesar Rp. 69 miliar dari APBD I dan II, dikerjakan PT Idee Murni Pratama (IMP) Jakarta.  Dana dianggarkan bertahap. Untuk 2011 ini,anggaran tersedia Rp 31miliar. Sedangkan 2012,rencananya dianggarkan Rp25miliar.Sisanya,Rp14 miliar disediakan di 2013.

Namun dalam pelaksanaannya ada banyak persoalan. Diantaranya, soal besi beton pada pondasi pagar yang dicor, jaraknya terlalu lama dari pengecoran pertama. Pengecoran straus tidak menyisakan sekitar 20-30 centimeter untuk pengecoran berikutnya.

Sedangkan, paling menonjol adalah, pekerjaan teknis pengurukan hingga kini masih berjalan sekitar 90 persen. Molor dari jatuh tempo pengurukan pada 23 Oktober. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar