Laman

Minggu, 06 November 2011

Kwalitas Proyek Plengsengan Di Kabupaten Madiun Diragukan


* Giliran Plesengan DAM Kaliabu Ambrol

Madiun, Memo
Satu per satu pekerjaan sejumlah proyek bangunan plengsengan di wilayah Kabupaten Madiun dibiayai uang negara, kwalitasnya diragukan. Buktinya, setelah tebing sungai Jeroan di Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo, kali ini giliran plengsengan DAM Kaliabu, Kecamatan Mejayan ambrol.
Padahal, plesengan yang menghubungkan sungai Tempuran dan sungai Lemah Ireng baru dibangun satu tahun lalu. Akibatnya, warga sekitar DAM terancam diterjang banjir akibat luapan air sungai setempat.
Pantauan Memo dilokasi, kondisi plengsengan ambrol terbilang cukup parah, bongkahan batu plengsengan ambrol ke dasar sungai. Panjang plengsengan ambrol diperkirakan mencapai 15 meter lebih.   
“Ambrolnya plengsengan sekitar 3 hari lalu. Kondisinya semakin parah ketika dalam dua hari terakhir curah hujan tinggui,” kata Sukimin (50) warga yang tinggal tak jauh dari ambrolnya plengsengan.
Warga kini hanya berharap pihak-pihak yang terkait segera mengambil langkah melakukan perbaikan. ”Karena kalau kondisi tersebut dibirakan akan berdampak terhadap warga.  Sebab itu, kami minta segera diperbaiki. Apalagi, curah hujan dari hari kehari semakin tinggi,” harap Sukimin dan waraga lainnya.
Diketahui sebelumnya, tebing penahan (parapet) sungai Jeroan di Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun yang baru dibangun satu tahun lalu juga ambrol. Diduga, pekerjaan  tidak sesuai bestek dan kini warga khawatir diterjang banjir. Sedangkan pihak pemerintah terkesan berusaha mengamankan rekanan selaku pelaksana proyek.  
Secara terpisah, Plt Kepala Dinas PU Pengairan Pemkab Madiun, Budi Cahyono dikonfirmasi wartawan mengaku faktor ambrolnya plengsengan karena posisi plengsengan berada di cekungan kali.”Mungkin karena tekanan air. Tapi bukan karena slading dan kualitas,” kilah Budi.
Sementara itu, disinggung soal sejumlah bangunan plengsengan tidak bertahan tiga tahunan, Budi enggan menjelaskan secara rinci. Ia hanya mengungkapkan, hal itu akibat beberapa faktor. ”Tapi, dalam posisi normal biasanya bangunan bisa bertahan sampai lima tahun,” kilahnya lagi.
Meski demikian, pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan segera memperbaiki plengsengan yang ambrol tersebut. Sebab, tahun 2011 ini, pihaknya mendapat gelontoran bantuan khusus Pemprop Jatim mencapai Rp 12,5 miliar.
Salah satunya akan dialokasikan untuk perbaikan plengsengan Kaliabu. ”Untuk jumlah yang akan dialokasikan untuk plengsengan DAM Kaliabu ini masih akan dihitung,” pungkasnya.  (tim)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar