Laman

Senin, 28 November 2011

BIN: Pangkalan AS di Darwin Bukan Ancaman


Ketua DPR berpendapat, kita harus hati-hati. Sementara, Ketua BIN menilai, tak perlu cemas

Selasa, 29 November 2011, 11:46 WIB
Elin Yunita Kristanti, Mohammad Adam


VIVAnews - Amerika Serikat memutuskan membangun pangkalan militer di Darwin, Australia -- yang relatif dekat dengan wilayah Nusa Tenggara Timur Indonesia.
Keputusan ini tak hanya mengagetkan sejumlah pemimpin negara, terutama China. Tapi juga membangkitkan polemik di tanah air: apakah itu bisa berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.

Menanggapi kontroversi itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI Marciano Norman menyatakan, keberadaan pangkalan militer  AS itu tidak perlu dicemaskan.

Marciano menjelaskan, bahwa Presiden SBY sendiri sudah menyatakan pandangannya mengenai keberadaan pangkalan militer Amerika di Darwin adalah kerjasama diantara Amerika dan Australia -- negara sekutunya.

"Soal pasukan Amerika yang ada di Darwin, saya rasa Pak Presiden telah menyampaikan pandangannya bahwa kita sangat menghormati keputusan kedua negara," ujar Marciano di DPR RI, Jakarta, Selasa 29 November 2011.

"Kita berpikir positif bahwa keberadaan pasukan Amerika yang ada di Australia itu adalah untuk kepentingan kemanusiaan, untuk kepentingan yang bisa bermanfaat, misalnya terjadi bencana alam dan sebagainya," tambah Marciano.

Apakah keberadaan tentara Amerika di Darwin tersebut tak akan mengganggu upaya penyelesaian masalah Papua dan unjuk rasa di Freeport?

"Kita harus yakin bahwa itu tidak mengganggu. Karena presiden sudah menyampaikan seperti itu, kita harus yakin," jawab Marciano.

Marciano juga membantah isu mengenai ada sejumlah tentara Amerika Serikat yang masih aktif bekerja di Freeport. "Di Freeport itu kami tidak menemukan bahwa ada tentara aktif di sana. Apalagi dengan perlengkapannya. Tidak ada. Kalau mungkin, mereka sudah purnawirawan dan bekerja. Itu mungkin saja, tapi tentara aktif tidak ada," kata Marciano.

Meski begitu, Marcioano menambahkan, BIN menghargai informasi berkenaan dengan tentara aktif Amerika di Freeport itu."Semua informasi yang kita terima akan dikembangkan. Kami sangat menghargai semua informasi itu. Saya perintahkan seluruh jajaran BIN untuk menajamkan temuan tersebut," kata Marciano.

Keberadaan pangkalan AS di Darwin sebelumnya dikhawatirkan Ketua DPR Marzuki Alie. “Kawasan ASEAN yang selama ini relatif stabil, bisa terganggu dengan kehadiran AS,” kata Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 22 November 2011. “Kita tidak tahu agenda AS. Yang jelas, kita harus hati-hati,” imbuh politisi Demokrat itu. (umi)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar