PilarRakyat,
Madiun
Dinas
Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Kabupaten Madiun Jawa
Timur tampaknya mulai keluarkan jurus penyelamatan bagi PT Idee Murni Pratama
pelaksana mega proyek pembangunan pasar baru Caruban (PCB). Meski pekerjaan
proyek masih ‘karut marut’ dan disinyalir menyimpang, namun pihak Dinas justru
mengklaim progress report pengerjaan proyek plus 0,6 persen.
Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek PCB Kabupaten Madiun, Gunawai, secara tegas mengatakan
jika secara umum pekerjaan PCB tidak mengalami keterlambatan.
“Jadwal pengurugan mengalami keterlambatan,
namun progres untuk semua pekerjaan plus 0,6 persen,” klaim Gunawi yang juga Kepala Bidang Tata Ruang dan
Bangunan DPU BMCK Kab Madiun ini.
Dia menegaskan, meski ada
keterlambatan masalah pengurukan, namun tidak
membuat pihak pelaksana yaitu PT Idee Murni Pratama menghentikan
pekerjaan, seperti halnya pemancangan.
“Proses pemancangan sudah bisa dimulai per
hari ini. Sekarang sudah droping material pancang. Mungkin dalam 2 atau 3 hari
kedepan sudah dimulai pemancangan,” ujarnya.
Dijelaskan,
mengenai rencana pemancangan akan dimulai dari zone satu. Sebab, dari empat
zone pengurukan, baru satu zone yang sudah mencapai 100 persen. “Pekerjaan ini
simultan. Kalau pekerjaan di zone satu selesai maka giliran pekerjaan bawah
pondasi yang masuk. Jadi, tahapannya seperti itu,” ujarnya.
Disinggung
terkait dengan tidak lancarnya material PCB, Gunawi mengatakan, PT Idee Murni
Pratama sudah mengambil langkah dan akan menambah supllier tanah urug. Bahkan,
ia juga berjanji menyelesaikan pekerjaan pemancangan dan pengurugan di
zone satu dalam satu bulan kedepan.
”Kita
terkendala di suplai material. Meski begitu, hal itu tidak mengganggu
program kerja. Jadi pengurugan masih on scedule, walau pun target satu bulan
pengurugan tidak tercapai,” pungkasnya.
Diberitakan
sebelumnya, pembangunan mega proyek PCB diatas lahan 1,8 hektare diperkirakan
menelan anggaran sebesar Rp. 70 miliar dari APBD I dan II. Namun dalam
pelaksanaannya ada banyak persoalan.
Diantaranya, soal besi beton pada
pondasi pagar yang dicor, jaraknya terlalu lama dari pengecoran pertama.
Pengecoran straus tidak menyisakan sekitar 20-30 centimeter untuk pengecoran
berikutnya.
Sedangkan, paling menonjol adalah, pekerjaan
teknis pengurukan hingga kini masih berjalan sekitar 66 persen. Padahal jatuh
tempo pengurukan pada 23 Oktober depan. Dari empat zone lokasi pengurukan
masing-masing berukuran 46,5 x 46,5 meter, baru satu zona yang rampung 100
persen.
Alasan Pelaksana Proyek PCB,
pekerjaan pengurukan molor, karena masalah teknis, seperti tidak
lancarnya pasokan material urug yang diambil dari lokasi penggalian di Kaliabu.
Tak heran, jika membuat
Komisi D DPRD setempat geram dan memberikan warrning keras. (jur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar