Madiun, Memo
Tingkat
kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Madiun dari hari kehari
nampaknya cenderung menurun. Buktinya, belakangan ini banyak ditemukan
para PNS yang keluyuran saat jam kerja masih berlangsung. Tak heran, jika
membuat sejumlah warga merasa prihatin.
Pantauan Memo, para pelayan masyarakat ini tidak sedikit
yang kedapatan keluyuran di mal, pasar-pasar tradisional serta tempat-tempat
yang tidak laik dikunjungi PNS di saat jam kerja. Bahkan, Senin
(31/10) Memo sempat menjepret seorang PNS Kabupaten Madiun, kongkow-kongkow
diwarung makan Caruban.
Pada saat
bersamaan, pemandangan serupa juga terlihat didepan pasar Caruban, dua orang
PNS Kab Madiun terdiri satu laki-laki dan satu lagi perempuan tengah hamil,
nampak santai berbelanja untuk keperluan pribadinya di pasar tersebut. ”Para
PNS itukan digaji dari uang rakyat. Mestinya ya bekerja yang benar. Waktu kerja
ya kerja jangan keluyuran,” ungkap sejumlah warga Caruban.
Secara terpisag,
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Madiun, Soekardi dikonfirmasi wartawan atas
masalah tersebut menegaskan, jika pihaknya dalam waktu dekat ini akan
memerintahkan pihak terkait untuk melihat ke lapangan. Selain itu juga menerjunkan
Satpol PP bersama-sama dengan Inspektorat untuk melakukan operasi penertiban.
“Keluyuran pada
saat jam kerja khan ndak betul. Kecuali kalau ada tugas. Mereka khan dapat
bayaran,” ujarnya ditemui, usai mengikuti rapat Banmus di gedung DPRD Kabupaten
Madiun, Senen (31/10).
Disinggung sanksi
bagi PNS kelayapan, Sekda menandaskan, jika dalam operasi itu nanti memang
ditemukan adanya PNS yang terjaring tengah keluyuran pada saat jam kerja,
pihaknya tidak segan-segan menjatuhkan sanksi kepada yang bersangkutan.
“Mereka akan kami
beri sanksi lisan dan surat teguran. Berikutnya, kalau masih mengulang
lagi, mereka akan kami beri sanksi sesuai peraturan pemerintah kaitannya dengan
disiplin PNS,” tegasnya.
Ditambahkan Sekda,
operasi penertiban dilakukan untuk menghindari agar disiplin PNS tidak menjadi
sorotan masyarakat. “Karena PNS adalah panutan yang seharusnya digugu dan di
tiru masyarakat,” pungkasnya. (jur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar