Madiun, Memo
Diduga tidak sesuai bestek, tebing penahan (parapet)
sungai Jeroan di Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun Jawa
Timur, yang baru dibangun satu tahun lalu, ambrol. Akibatnya, warga sekitar
sungai merasa cemas jika terjadi longsor dan banjir melanda pemukiman
setempat.
Pantauan Memo dilokasi, kondisi tebing penahan
sungai Jeroan cukup parah, panjang tebing yang ambrol diperkirakan mencapai 20
meter lebih. Apabila hujan deras, dipastikan air bakal meluap dan menerjang
rumah warga.
Wagimin (50) warga yang rumahnya dekat dengan
lokasi ambrolnya tebing mengatakan, ambrolnya tebing terjadi kemarin (2/11/11)
malam bersamaan hujan deras mengguyur wilayah Madiun.
“Ambrolnya tebing kemungkinan karena bahan material
tidak sesuai standart. Pasirnya dari wadheg (pasir campur tanah,red). Dan semennya cuma sedikit,” ujar Wagimin.
Hal serupa
juga diungkapkan Kunto, warga setempat. Penyebab ambrolnya tebing dibangun satu
tahun lalu itu, diperkirakan karena kwalitas pekerjaan yang jelek.
“Yang
digunakan saat itu sepertinya material lokal, bukan material standartnya.
Padahal, dulu warga pernah menegur pelaksana proyek soal material. Tapi nggak
digugu (dihiraukan,red). Akhirnya ya begini ini jadinya,” ujarnya.
Dengan
kondisi saat ini, warga hanya berharap pihak-pihak kompeten segera melakukan
perbaikan, daripada nanti akan berdampak pada warga. “Kami minta segera diperbaiki. Karena sekarang
sudah musim hujan,” tambahnya.
Secara terpisah,
sejumlah petugas Balai Bengawan Solo mengaku belum bisa memberikan keterangan
rinci faktor penyebab ambrolnya tebing sungai jeroan.
“Belum
tahu apa penyebabnya. Ini masih pendalaman. Saya tidak berwenang menjawab,
silahkan kekantor saja,” kata salah seorang petugas yang tidak mau menyebutkan
namanya, usai mengecek lokasi kejadian, Kamis (3/11) pagi. (hwi/jur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar