* Giliran Plesengan DAM Kaliabu Ambrol
Madiun, Memo
Satu per
satu pekerjaan sejumlah proyek bangunan plengsengan di wilayah Kabupaten Madiun
dibiayai uang negara, kwalitasnya diragukan. Buktinya, setelah tebing sungai
Jeroan di Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo, kali ini giliran plengsengan DAM
Kaliabu, Kecamatan Mejayan ambrol.
Padahal,
plesengan yang menghubungkan sungai Tempuran dan sungai Lemah Ireng baru
dibangun satu tahun lalu. Akibatnya, warga sekitar DAM terancam diterjang
banjir akibat luapan air sungai setempat.
Pantauan
Memo dilokasi, kondisi plengsengan ambrol terbilang cukup parah, bongkahan batu
plengsengan ambrol ke dasar sungai. Panjang plengsengan ambrol diperkirakan
mencapai 15 meter lebih.
“Ambrolnya
plengsengan sekitar 3 hari lalu. Kondisinya semakin parah ketika dalam dua hari
terakhir curah hujan tinggui,” kata Sukimin (50) warga yang tinggal tak jauh
dari ambrolnya plengsengan.
Warga kini hanya
berharap pihak-pihak yang terkait segera mengambil langkah melakukan perbaikan.
”Karena kalau kondisi tersebut dibirakan akan berdampak terhadap warga. Sebab itu, kami minta segera diperbaiki. Apalagi, curah
hujan dari hari kehari semakin tinggi,” harap Sukimin dan waraga lainnya.
Diketahui sebelumnya, tebing penahan (parapet) sungai Jeroan di Desa Warurejo,
Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun yang baru dibangun satu tahun lalu juga
ambrol. Diduga, pekerjaan tidak sesuai
bestek dan kini warga khawatir diterjang banjir. Sedangkan pihak pemerintah
terkesan berusaha mengamankan rekanan selaku pelaksana proyek.
Secara terpisah, Plt Kepala Dinas PU Pengairan Pemkab Madiun, Budi Cahyono
dikonfirmasi wartawan mengaku faktor ambrolnya plengsengan karena posisi
plengsengan berada di cekungan kali.”Mungkin karena tekanan air. Tapi bukan
karena slading dan kualitas,” kilah Budi.
Sementara itu, disinggung soal sejumlah bangunan plengsengan tidak bertahan
tiga tahunan, Budi enggan menjelaskan secara rinci. Ia hanya mengungkapkan, hal
itu akibat beberapa faktor. ”Tapi, dalam posisi normal biasanya bangunan bisa
bertahan sampai lima tahun,” kilahnya lagi.
Meski demikian, pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan segera memperbaiki
plengsengan yang ambrol tersebut. Sebab, tahun 2011 ini, pihaknya mendapat
gelontoran bantuan khusus Pemprop Jatim mencapai Rp 12,5 miliar.
Salah satunya akan dialokasikan untuk perbaikan plengsengan Kaliabu. ”Untuk
jumlah yang akan dialokasikan untuk plengsengan DAM Kaliabu ini masih akan
dihitung,” pungkasnya. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar