Laman

Selasa, 03 Januari 2012

Korban Tuntut Kompensasi dan Trayek Bus SK Dicabut


* Buntut Kecelakaan Maut Bus Sumber Kencono di Madiun


Pilarrakyat-Madiun, Para korban kecelakaan maut bus PO Sumber Kencono (SK), menuntut pihak PO memberikan kompensasi. Selain itu juga meminta pemerintah segera mencabut ijin trayek bus SK.

Hal itu diungkapkan, Narni Safitri kakak salah satu korban luka parah bernama Gigih Kurniawan, warga desa Kecamatan Ngrambe kabupaten Ngawi dan kini Gigih masih menjalani perawatan intensif di ruang Wijaya Kusuma A5 pasca operasi patah.

”Pihak bus harus bertanggung jawab untuk biaya perawatan dan santunan bagi keluarga, karena tidak hanya adiknya yang menjadi korban luka melainkan ayahnya juga meninggal akibat kecelakaan itu dan menuntut pemerintah menutup ijin trayek seluruh bus Sumber Kencono,” kata Narni Safitri kepada wartawan.

Diketahui, dari 15 korban luka, lima diantaranya masih menjalani perawatan di RSU dr Soedono Madiun dan RSUD Caruban Kabupaten Madiun. Rata-rata korban mengalami luka patah kaki, tangan, dan luka pada bagian kepala karena terbentur kaca bus. Sedangkan dua korban lainnya terpaksa dirujuk ke rumah sakit Sragen dan Semarang Jawa Tengah.

Kasus kecelakaan ini kini masih ditangani jajaran anggota Polres Madiun guna proses hukum lebih lanjut dengan menetapkan Agus Widodo sopir bus sebagai tersangka. (remi/wahyu)

Korban Berhasil Diindetifikasi

Sementara itu, seluruh korban kecelakaan maut Bus Sumber Kencono (SK) nopol W 7727 UY dengan motor di Jalan Raya Surabaya-Madiun, masuk Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Minggu (1/1)sekitar pukul 00.30 dini hari lalu, seluruh korban tewas berhasil teridentifikasi.

Sebelumnya, tersisa satu jenazah pria berusia sekitar 35 belum teridentifikasi akibat hancurnya bagian wajah. Penjaga ruang pemulasaran jenasah RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, Edi Susilo, mengatakan, korban tewas terakhir yang berhasil diidentifikasi adalah, Joko Prayitno (34) asal Desa Padas, Kecamatan Taman, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

“Identitas korban diketahui setelah rekan korban berada di Surabaya mendatangi pihak RSUD Caruban dan melihat korban adalah rekannya. Sebab, sebelumnya ditelepon istri korban hingga larut malam belum tiba di rumah, kemudian dia mengetahui dari berita langsung mendatangi RSUD Caruban ini,” jelasnya, Senin (2/1/2012).

Sementara itu, Supono saat ditemui di ruang pemulsaran jenasah RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, mengatakan Joko sudah pulang sejak Sabtu (31/12) malam. “Saya sudah hubungi keluarga di Sragen, agar mempersiapkan pemakaman. Saya hanya ada firasat tidak enak saja beberapa hari terakhir ini,” tandasnya.

Sebelumnya sudah ada lima korban tewas yang berhasil diidentifikasi oleh petugas Mereka adalah Ikbal Ramadan warga Griya Kencana, Tangerang ; Ari Edi Budiarandiko (21) warga jalan Hidup Baru, Tangerang ; Agus Hariadi (16) warga Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan ; Pangat warga Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, serta Hafid warga semampir Surabaya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di jalan raya Surabaya-Madiun tepatnya Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Dalam kecelakaan tersebut 6 penumpang bus langsung tewas seketika di lokasi dengan luka yang mengenaskan. (wahyu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar