* Buntut Kecelakaan Maut Bus
Sumber Kencono di Madiun
Pilarrakyat-Madiun, Para korban kecelakaan maut bus PO
Sumber Kencono (SK), menuntut pihak PO memberikan kompensasi. Selain itu juga
meminta pemerintah segera mencabut ijin trayek bus SK.
Hal itu diungkapkan, Narni Safitri
kakak salah satu korban luka parah bernama Gigih Kurniawan, warga desa Kecamatan
Ngrambe kabupaten Ngawi dan kini Gigih masih menjalani perawatan intensif di
ruang Wijaya Kusuma A5 pasca operasi patah.
”Pihak bus harus bertanggung jawab
untuk biaya perawatan dan santunan bagi keluarga, karena tidak hanya adiknya
yang menjadi korban luka melainkan ayahnya juga meninggal akibat kecelakaan itu
dan menuntut pemerintah menutup ijin trayek seluruh bus Sumber Kencono,” kata
Narni Safitri kepada wartawan.
Diketahui, dari 15 korban luka, lima
diantaranya masih menjalani perawatan di RSU dr Soedono Madiun dan RSUD Caruban
Kabupaten Madiun. Rata-rata korban mengalami luka patah kaki, tangan, dan luka
pada bagian kepala karena terbentur kaca bus. Sedangkan dua korban lainnya
terpaksa dirujuk ke rumah sakit Sragen dan Semarang Jawa Tengah.
Kasus kecelakaan ini kini masih
ditangani jajaran anggota Polres Madiun guna proses hukum lebih lanjut dengan
menetapkan Agus Widodo sopir bus sebagai tersangka. (remi/wahyu)
Korban Berhasil Diindetifikasi
Sementara itu, seluruh korban kecelakaan maut Bus
Sumber Kencono (SK) nopol W 7727 UY dengan motor di Jalan Raya Surabaya-Madiun, masuk
Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Minggu (1/1)sekitar
pukul 00.30 dini hari lalu, seluruh korban tewas berhasil teridentifikasi.
Sebelumnya, tersisa satu
jenazah pria berusia sekitar 35 belum teridentifikasi akibat hancurnya bagian
wajah. Penjaga ruang pemulasaran jenasah
RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, Edi Susilo, mengatakan, korban tewas terakhir
yang berhasil diidentifikasi adalah, Joko Prayitno (34) asal Desa Padas,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
“Identitas korban diketahui
setelah rekan korban berada di Surabaya mendatangi pihak RSUD Caruban dan
melihat korban adalah rekannya. Sebab, sebelumnya ditelepon istri korban hingga
larut malam belum tiba di rumah, kemudian dia mengetahui dari berita langsung
mendatangi RSUD Caruban ini,” jelasnya, Senin (2/1/2012).
Sementara itu, Supono saat
ditemui di ruang pemulsaran jenasah RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, mengatakan
Joko sudah pulang sejak Sabtu (31/12) malam. “Saya
sudah hubungi keluarga di Sragen, agar mempersiapkan pemakaman. Saya hanya ada
firasat tidak enak saja beberapa hari terakhir ini,” tandasnya.
Sebelumnya sudah ada lima
korban tewas yang berhasil diidentifikasi oleh petugas Mereka adalah Ikbal
Ramadan warga Griya Kencana, Tangerang ; Ari Edi Budiarandiko (21) warga jalan
Hidup Baru, Tangerang ; Agus Hariadi (16) warga Desa Driyorejo, Kecamatan
Nguntoronadi, Kabupaten Magetan ; Pangat warga Kecamatan Ngrambe, Kabupaten
Ngawi, serta Hafid warga semampir Surabaya.
Sebagaimana diberitakan
sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di jalan raya Surabaya-Madiun tepatnya Desa
Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Dalam kecelakaan tersebut 6
penumpang bus langsung tewas seketika di lokasi dengan luka yang mengenaskan. (wahyu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar